Friday 30 January 2015

Stroke (Cerebrovascular Accident / CVA)

Saya kira penyakit ini tidak asing lagi atau sering terjadi di masyarakat Indonesia. Disini saya sedikit mengulas tentang stroke dilihat dari pandangan okupasi terapi. 
Stroke bisa terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan suplai darah di otak. Penyebab terjadinya stroke karena terjadi penyempitan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah dalam otak. Beberapa faktor pemicu diantaranya adanya atherosclerosis pada pebuluh darah, merokok, diabeltus milituss, kolesterol tinggi, keturunan, penyakit jantung, terlalu tinggi hormon estrogen pada pemakain KB oral, tekanan darah tinggi dan pola hidup yang tidak sehat.
Bagi seorang okupasi terapis, saat berhadapan dengan pasien dengan kondisi neurologi seperti stroke maka ada beberapa area yang diperiksa. Area tersebut diantaranya :

  1. Self care ( perawatan diri ) 
  2. Kapasitas fungsionalnya
  3. Riwayat pekerjaan, ketrampilan, kegiatan yang ia sukai, atau aktivitas yang bernilai baginya
  4. Keterampilan motorik yang meliputi kekuatan otot, lingkup gerak sendi, dan koordinasi motorik halus (kemampuan dexterity dan memanipulasi benda)
  5. Fungsi tangan ; menggenggam, mengait, melepas
  6. Kontrol keseimbangan dan kontrol postural
  7. Praxis / motor planning
  8. Integrasi bilateral
  9. Sensori
  10. Kemampuan persepsi
  11. Nyeri
  12. Fungsi kognitif yang meliputi ; awareness (hati-hati), konsentrasi, orientasi, memori, problem solving, keterampilan mempelajari sesuatu dan keselamatan bagi dia)
  13. Afek dan mood
  14. Persepsi diri
  15. Komunikasi dan bahasa
  16. Fungsi peran dia dalam keluarga dan lain sebagainya
  17. Support dari keluarga dan lingkungan
dari sekian area yang diperiksa biasanya akan terjadi ketidaknormalan pada area tertentu, contohnya pada area perawatan diri (self care)

Self care
  • Individu biasanya akan mengalami kesulitan saat makan dan menelan, berpakaian, berhias, dan aktivitas toiletting
  • Individu mengalami disarttria / kesulitan dalam mengucapkan kata-kata
Produktivitas
  • Ada masalah di bagian sisi kiri / kanan sehingga mengalami kesulitan saat mengerjakan aktivitas
  • Ia tidak bisa menggerakkan tangannya pada bagian yang terkena lesi
Leisure
  • Karena terjadi kelumpuhan pada sisi kanan atau kiri sehingga saat punya waktu luang ia tidak bisa mengerjakan aktivitas yang ia sukai atau yang biasa ia kerjakan pada waktu luangnya. Selain itu juga akan terjadi gangguan kognitif.
Sensorimotor
  • Gejala stroke sangat bervariasi tergantung tipe stroke dan jaringan sekitar yang terjadi kerusakan
  • Individu mengalami hemiplegia / hemiparesis
  • Individu bisa mengalami hipotonik / hipertonik / bisa berubah - ubah pada otot yang terkena lesi
  • Individu mungkin terjadi klonus pada ototnya
  • Spastisitas / kekakuan
  • Flacid / kelemahan
  • Ataxia
  • Keterampilan motoriknya menurun
  • Kontraktur
  • Individu merasa kehilangan keseimbangan
Oke sekian dulu dari sedikit penjelasan mengenai stroke dari segi Okupasi Terapi. Pada kesempatan berikutnya akan saya ulas lebih dalam mengenai cara penanganan stroke oleh okupasi terapis. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda para pembaca yang budiman. Terimakasih.

No comments:

Post a Comment