Tuesday 3 February 2015

Peran Okupasi Terapis Dalam Menangani Pasien Dengan Gannguan Jiwa

Pada area psikiatri, okupasi terapis berperan sebagai :
  • Pemeriksa
Okupasi terapis mengkategorikan individu saat terapi kelompok berdasarkan level kognitifnya. untuk mengetahui tingkat atau level kognitif menggunakan skala Allen (Allen Cognitive Level), begitu pula saat melakukan terapi individu okupasi terapis memberikan aktivitas sesuai dengan level kognitif pasien agar tidak mengalami kesulitan saat mengerjakannya. Diharapkan dengan memberikan aktivitas sesuai dengan tingkat kognitifnya bisa menaikkan kepercayaaan dirinya.
  • Ahli (expert)
Sebagai mana tersebut diatas bahwa terapis harus bisa menentukan jenis aktivitas yang cocok untuk masing-masing pasien. Selain harus mengetahui jenis aktivitas juga harus mengetahui aturan atau tahapan dalam mengerjakannya, sehingga tingkat keamanan ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi pasien dihindari.
  • Manager Lingkungan
Okupasi terapis bertugas untuk memodifikasi lingkungan tempat individu melakukan aktivitas. Selain memodifikasi juga mempertahankan lingkungan terapeutik sehingga individu merasa aman dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Selanjutnya, merekomendasikan lingkungan rumah atau tempat kerja yang akan bisa meningkatkan perannyaa dan meminimalkan hambatan.
  • Konsultan dan pendidik
Okupasi terapis juga harus mendidik staf dan caregiver untuk membangun harapan individu yang realistis, dan bisa membedakan antara "tidak mau" dan "tidak mampu". Mengajarkan kepada mereka dengan memberi gambaran tetang resiko dan adaptasi lingkungan. Selain itu juga bertugas meneliti setiap dukungan yang diberikan oleh lingkungan sekitar terhadap individu, apakah dukungan tersebut akan membawa dampak positif atau tidak.

Baiklah, saya kira cukup sekian dulu penjelasan mengenai peran okupasi terapis terhadap pasien gangguan jiwa yang berada dalam tahap rehabilitasi. Semoga bermanfaat.


Salam hangat dan sukses dari penulis untuk Anda


Friday 30 January 2015

Okupasi Terapi pada Gangguan mental

Okupasi Terapi Indonesia: OT pada Psikiatri: Ada beberapa gangguan jiwa yang bisa ditangani oleh seorang okupasi terapis, tapi saya mengingatkan kembali bahwa semua pasien yang ditanga...

Okupasi Terapi Indonesia: Occupational Therapy in School

Okupasi Terapi Indonesia: Occupational Therapy in School: Yang sering kita dengar, bahwa okupasi terapi biasa bekerja di rumah sakit, klinik, atau panti rehabilitasi atau panti jompo. Berdasarkan il...

Stroke (Cerebrovascular Accident / CVA)

Saya kira penyakit ini tidak asing lagi atau sering terjadi di masyarakat Indonesia. Disini saya sedikit mengulas tentang stroke dilihat dari pandangan okupasi terapi. 
Stroke bisa terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan suplai darah di otak. Penyebab terjadinya stroke karena terjadi penyempitan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah dalam otak. Beberapa faktor pemicu diantaranya adanya atherosclerosis pada pebuluh darah, merokok, diabeltus milituss, kolesterol tinggi, keturunan, penyakit jantung, terlalu tinggi hormon estrogen pada pemakain KB oral, tekanan darah tinggi dan pola hidup yang tidak sehat.
Bagi seorang okupasi terapis, saat berhadapan dengan pasien dengan kondisi neurologi seperti stroke maka ada beberapa area yang diperiksa. Area tersebut diantaranya :

Wednesday 28 January 2015

Attention Deficit / Hyyperactivity Disorder (ADHD) 2

Baiklah, dalam kesempatan kali ini akan saya lanjutkan pembahasan mengenai ADHD. Dalam artikel sebelumnya pembahasan sampai pada area mana saja yang musti di assesmen atau diperiksa oleh okupasi terapis. Area selanjutnya adalah

Area Kognitif
  1. Individu sering mengalami kesulitan untuk beratensi saat mengerjakan aktifitasnya
  2. Individu sering tidak memperhatikan ketika sedang diajak bicara
  3. Individu sering melanggar aturan atau menerobos aturan yang sudah ditetapkan saat mengerjakan tugas
  4. Individu sering mengalami kesulitan untuk mengatur tugas dan aktivitasnya
  5. Individu sering kehilangan barangnya saat mengerjakan tugas atau sekolah
  6. Individu mudah sekali terganggu terhadap rangsangan yang datang
  7. Individu memiliki kemampuan yang minim dalam kemampuan mencerna informasi

Monday 26 January 2015

Reflek Primitif

Setiap bayi baru lahir akan pasti akan menunjukkan reflek, nah reflek itu dinamakan reflek primitif. Di dunia kedokteran, fungsi reflek adalah untuk menentukan diganosa, meski tidak mutlak tapi menjadi pendukung ditegakkannya sebuah diagnosa. Reflek adalah gerak tanpa disadari. Bagi bayi yang baru lahir, hampir semua gerakannya didominasi oleh gerak reflek dan akan berkembang menjadi gerak yang disadari. Untuk selanjutnya, gerak reflek primitif ini akan hilang pada usia tertentu.
Kali ini penulis akan menuliska tentang macam-macam reflek primitif pada bayi dan akan hilang pada usia berapa dari masing-masing reflek.

Sunday 25 January 2015

Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD)

Gambaran ADHD

Attention Deficit / Hyperactivity Disorder atau yang biasa disingkat ADHD adalah suatu kelainan perkembangan pada anak yang ditunjukkan dengan sedikit atensi dan gerakan yang tidak terkontrol (impulsif). Anak yang memiliki sedikit atensi namun tidak disertai dengan hiperaktif disebut ADD (Attention Deficit Disorder). Baik anak ADD atau ADHD akan berpengaruh pada kemampuan belajarnya dan berpengaruh pada tingkah laku anak yang disebabkan karena kemampuan atau level kognitifnya. Biasanya anak laki-laki lebih sering mengalami kasus ini dari pada anak perempuan.