
Ilmu okupasi terapi adalah salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang manusia, baik secara fisik maupun mental. Ini menurut versi saya. Di dalam okupasi terapi ada tiga area yang di perhatikan. Area produktifitas, area self care atau perawatan diri, area leisure atau pemanfaatan waktu luang. Masing-masing tiga area tersebut akan penulis jelaskan pada laman-laman yang sudah ada. Jadi seorang okupasi terapis saat pertama kali melihat klien maka ia akan melihat pada ketiga area tersebut.
Ookupasi terapis memberikan bantuan pada orang yang memiliki hendaya fisik, sensori dan
gangguan kognitif, dengan cara menitikberatkan pada tiga area sebagaimana yang sudah saya singgung diatas yang bertujuan agar individu lebih mandiri. Okupasi terapi bergerak di semua
lini, mulai dari bayi hingga manula tentunya dengan metode dan kerangka acuan
yang sesuai dengan kasus yang dihadapi.
Ruang lingkup okupasi terapi
tidak hanya di rumah sakit atau klinik semata, melainkan bisa mencakup area
yang lebih luas lagi. Okupasi terapi bisa masuk di area sekolah (area
penddikan) terutama anak PAUD atau TK untuk melihat perkembangan dan kemampuan
anak di usianya pada saat itu, karena ini akan mempengaruhi proses belajarnya
kelak. Ini masuk pada area pediatri (anak-anak).
Dikarenakan dalam okupasi terapi
menangani atau mencakup semua usia dan semua kondisi baik kondisi neurologi,
ortipedi, psikiatri, geriatri dan sebagainya, maka sebaiknya para okupasi
terapis menekuni atau berfokus pada salah satu diantaranya agar lebih mantap dalam
menangani pasien, lebih profesional dan meyakinkan. Masing-masing lini tersebut
banyak ilmu yang musti di kaji dan diterapkan sehingga jika okupasi terapis tidak
berspesialisasi maka ia akan menangani secara permukaan dan tidak mendalam. Dan
dikahawatirkan maksud dan tujuan dari ilmu okupasi tidak masuk dan biasa saja,
tidak begitu bernilai. Namun karena keterbatasan pendidikan, keberadaan universitas
yang menyediakan jurusan ini hanya mampu hingga tingkat diploma (D3), ini baru
sampai di permukaan dan melihat okupasi terapi secara umum, sehingga para
okupasi terapis yang sudah lulus sebaiknya mengambil tingkat spesialisasi yang
lebih tinggi lagi untuk mendalami profesinya. Dan untuk menempuh spesialisasi ini
baru tersedia di luar negri, belum di dalam negeri.
Dewasa ini, khususnya di
Indonesia, profesi okupasi terapis belum banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Hanya cakupan orang-orang tertentu yang sedikit tahu tentang profesi yang satu
ini. Sudah sepatutnya profesi ini diketahui oleh semua lapisan masyarakat di
Indonesia, agar dengan bantuannya (okupasi terapis) kwalitas hidup mereka
diharapkan akan meningkat lebih baik.
Bagi teman-teman okupasi terapis,
karena profesi ini belum begitu lazim di kalangan teman medis yang lain maka
musti kita tunjukkan keprofesionalan kita dengan kinerja yang baik dan
bertindak secara percaya diri (mantap )dan terencana sesuai konsep dan ilmu OT.
Mulai dari etika profesi, etika terhadap pasien dan cara melayani dengan sopan
dan ramah dan cara berbisnis yang cerdas dan jujur. Semua itu juga mencerminkan
ilmu OT yang tentunya diharapkan membawa berkah serta manfaat dalam dirinya
sendiri.
PERBEDAAN FISIOTERAPI DENGAN OKUPASI TERAPI
Keduanya sama-sama bertujuan
meningkatkan kwalitas hidup seseorang, namun caranya berbeda. Fisio terapi
lebih menekankan penanganan untuk mengurangi nyeri, memperluas lingkup gerak
sendi, ketahanan dan fungsi motorik kasar. Sementara okupasi terapi lebih
kearah motorik halus, kemampaun persepsi – visual, kemampuan kognitif dan
gangguan sensory – prosessing. Jadi fisioterapi lebih mengarah ke persiapan fisik seseorang, sedang okupasi terapi lebih berfokus pada aktivitas fungsional yang dilakukannya.
Nah, bagaimana sudah terlihat
perbedaannya bukan? Dengan adanya artikel ini Anda bisa memilih jika terjadi
sesuatu yang membutuhkan penanganan diantara salah satu profesi diatas,
biasanya berkaitan satu sama lain. Dan kondisi seperti apa yang membutuhkan
penanganan okupasi terapi maupun fisioterapi? Yaitu pasien yang dalam kondisi
pemulihan atau rehabilitasi, bukan pasien yang dalam kondisi darurat atau akut.
Untuk
bisa mendapatkan pelayanan ini Anda harus mendapat surat rekomendasi dari
dokter rehabilitasi medik yang merujuk Anda untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut. Oke, begitu dulu penjelasan dari saya mengenai okupasi terapi untuk
lebih jelasnya Anda bisa membaca artikel-artikel di dalam blog ini. Selamat belajar...
Salam sukses dari saya untuk para pembaca.
No comments:
Post a Comment